Semua Akan Datang Tepat pada Waktunya, Tidak Ada Do'a yang Tidak Terkabul

Bagian 1.

Dulu, aku melihatnya saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Aku melihatnya dari dalam jendela, di dalam gedung. malam hari, bulan romadhon kala itu.

Dia tidak terlalu tinggi, pun tidak terlalu kecil. Aku melihatnya menaiki sepeda. Tertawa dan tersenyum bersama teman-teman yang dikenalnya. Aku dan dia tidak saling mengenal. Namun tidak sengaja, aku dan dia beradu mata, lalu tersenyum bersama. Walaupun aku tidak yakin, dia tersenyum untukku atau untuk siapa? Entah apa do'a atau ucapan yang aku batin dan langitkan kala itu, wajahnya begitu melekat di ingatanku. Dia nampak seperti putra dari tetanggaku yang wajahnya mirip dengannya, namun postur tubuhnya berbeda. Aku sempat berpikir, bagaimana jika dirinya berganti postur tubuh saja dengan putra tetanggaku itu, sehingga ia akan nampak lebih tinggi, sepertinya cocok? hmm... Tapi entahlah waktu itu, biarkan saja.. aku pun tak mengenalnya. Akhirnya aku bersembunyi di balik jendela karena malu.

Ingatan masa lalu mulai muncul kemabali. Aku dan Mala naik sepeda bersama, pada gang kecil, di desa barat rumahku. Mala pernah mengajakku menemaninya ke gang kecil itu. Aku tidak ikut masuk ke sana. Aku hanya ingat ketika Mala berkata, "kakaknya Dewi suka sama aku, tapi aku tidak mau, aku tidak suka".

Aku sering berpikir, "masnya yang kecil itu kemana, kenapa tidak pernah ku lihat lagi, dia kemana?". Padahal aku sama sekali tidak mengenalnya, Pertanyaan yang sering aku ajukan pada diriku sendiri, "dia itu siapa? kenapa wajahnya melekat dalam ingatanku, dia sekarang dimana? kenapa dia tidak pernah terlihat lagi?".

                                                                                                            Bersambung......................................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA STOP/ UNREG SEMUA LAYANAN PENYEDOT PULSA INDOSAT (IM3 DAN MENTARI)

CARA GABUNG MENJADI MEMBER, DISTRIBUTOR, ATAU AGEN RESMI PT NATURAL NUSANTARA (NASA)

Implementasi penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya sebagai wujud dari Kongres Aksara Jawa I di Indonesia (Yogyakarta Kota Hanacaraka / Gerakan Aksara Jawa "Anjayeng Bawana") (꧋ꦆꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦼꦩꦺꦤ꧀ꦠꦱꦶꦥꦼꦚꦼꦊꦁꦒꦫꦄꦤ꧀ꦥꦼꦤ꧀ꦝꦶꦣꦶꦏꦤ꧀ꦧꦼꦂꦧꦱꦶꦱ꧀ꦧꦸꦣꦪꦱꦼꦧꦒꦻꦮꦸꦗꦸꦣ꧀ꦝꦫꦶꦏꦺꦴꦔꦿꦺꦱ꧀ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧇꧑꧇ꦣꦶꦆꦤ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦶꦪ꧌ꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠꦏꦺꦴꦠꦲꦤꦕꦫꦏ/ꦒꦼꦫꦏꦤ꧀ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ"ꦚ꧀ꦗꦪꦺꦁꦧꦮꦤ"꧍ )