Sya'ir Rabi'ah al-Adawiyah

Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta asmara dan cinta yang sebenarnya dicintai
Cinta asmara karena aku selalu mengingatMu dan melupakan yang lain
Cinta yang sebenarnya dicintai karena Engkau telah membuka tabir pada diriku sehingga aku dapat melihat Engkau
Tidak ada pujian untuk ini dan itu, akan tetapi pujian untuk Engkau yang sepantasnya mendapat pujian

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA STOP/ UNREG SEMUA LAYANAN PENYEDOT PULSA INDOSAT (IM3 DAN MENTARI)

Alhamdulillahirobbil'alamin, hari ini saya bisa menulis kembali. Semoga informasi yang saya bagikan ini bermanfaat bagi kita semua. Saya menuliskan informasi ini berdasarkan hasil pengalaman saya sendiri.  Saya dan bapak saya memiliki nomor Indosat, saya Mentari sedangkan bapak saya IM3. Saya dan bapak saya sama sekali tidak merasa berlangganan layanan apapun yang ditawarkan oleh Indosat melalui SMS, semuanya diabaikan. Setiap kali mendapatkan SMS penawaran atau layanan yang tidak jelas langsung dihapus. Namun entah mengapa setiap kami mengisi pulsa entah itu 5 ribu, 10 ribu, bahkan 20 ribu, tanpa dipakai pun pulsa tersebut tau-tau habis sendiri dan biasanya hanya bersisa 50 rupiah atau berapa ratus rupiah saja tanpa tau penyebabnya. Lama-lama ya pasti jengkel karena tidak merasa memakai atau hanya memakai untuk SMS satu atau dua kali tiba-tiba pulsa habis. Sempat terpikir juga untuk menghanguskan nomor tersebut karena dulu pernah UNREG layanan malah sekarang kecolongan...
Read more »

Dampak Eksploitasi Anak Berdasarkan Analisis Aspek dan Tugas Perkembangan Anak

Disusun Oleh Kelompok 5:               DHYAJENG A. S.                  (14480019) PGMI-A                                 MUNAWAROH E. A.            (14480018)                                                  MUHAMMAD NADHIF       (14480017) Dampak Eksploitasi Anak Berdasarkan Analisis Aspek dan Tugas Perkembangan Anak A.     Pendahuluan 1.    ...
Read more »

Semua Akan Datang Tepat pada Waktunya, Tidak Ada Do'a yang Tidak Terkabul

Bagian 1. Dulu, aku melihatnya saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Aku melihatnya dari dalam jendela, di dalam gedung. malam hari, bulan romadhon kala itu. Dia tidak terlalu tinggi, pun tidak terlalu kecil. Aku melihatnya menaiki sepeda. Tertawa dan tersenyum bersama teman-teman yang dikenalnya. Aku dan dia tidak saling mengenal. Namun tidak sengaja, aku dan dia beradu mata, lalu tersenyum bersama. Walaupun aku tidak yakin, dia tersenyum untukku atau untuk siapa? Entah apa do'a atau ucapan yang aku batin dan langitkan kala itu, wajahnya begitu melekat di ingatanku. Dia nampak seperti putra dari tetanggaku yang wajahnya mirip dengannya, namun postur tubuhnya berbeda. Aku sempat berpikir, bagaimana jika dirinya berganti postur tubuh saja dengan putra tetanggaku itu, sehingga ia akan nampak lebih tinggi, sepertinya cocok? hmm... Tapi entahlah waktu itu, biarkan saja.. aku pun tak mengenalnya. Akhirnya aku bersembunyi di balik jendela karena malu. Ingatan masa lalu mul...
Read more »